Kamis, 18 Juni 2009

Pantai Takisung

Pantai takisung ini terletak di seberang pulau jawa tepatnya di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Daerah ini sebenarnya banyak terdapat hutan manggrove hanya saja banyak tebang untuk lahan pertanian. Disini jika didaerah yang airnya mulai payau maka jarang terjadi banjir karena banyak terdapat rawa sedangkan daerah yang benar- benar di pantainya sering terjadi banjir karena tidak adanya tumbuhan yang mampu menahan air maka air yang naik dari laut langsung menyerbu perkampungan penduduk, air yang naik tersebut penduduk disini disebut air pasang.

Pantai ini sudah termasuk perkampungan penduduk yang ramai karena sering dikunjungi para wisatawan dalam negeri mereka datang kesini karena meliat keindahan pantai dan juga karena di sepanjang pantai banyak terdapat rumah- rumah penduduk dan terdapat jalan raya yang menghubungkan perkampungan ini dengan beberapa daerah disekitarnya. Berdasarkan hasil wawancara yang saya dapatkan penduduk di pantai ini bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani. Para penduduk disini melaut pada bulan maret sampai dengan bulan oktober karena menurut pendapat warga disekitar pantai pada bulan itulah laut dapat diarungi karena pada saat itu ombak tidak terlalu tinggi dan badainya turun tapi walaupun pada saat laut dapat diarungi para pelaut ini pun kadang hasil melautnya dapat banyak. kadang tidak. Hasil laut ini dijual kepada para pemborong, kadang dari pemborong sendiri akan menjual hasil keluar daerah seperti ke pulau jawa. Sedangkan untuk kehidupan bertani penduduk disini di selingi jika siang hari mereka pergi ke sawah sedangkan pada malam hari mereka pagi melaut, di daerah ini cara mereka bertanam padi pun berbeda yaitu tiga kali bertanam, yang pertama mereka bertanam benih dengan cara disemaikan setelah berumur 14 hari lalu dipindahkan ke lahan setelah itu pada saat berumur sudah lumayan untuk dipindah lalu dipindahkan lagi kelahan yang sudah siap untuk ditanami padi. Di sini para penduduk menyebutnya panen tahunan karena hasil dari tanaman tersebut hanya dapat diperoleh satu tahun sekali nama bibit padi yang mereka tanam disini yaitu siam.

Daerah ini belum termasuk maju karena penduduk disini belum mendapatkan air yang layak untuk di konsumsi karena selama ini mereka mengkonsumsi air payau.air payau memang dapat untuk dikonsumsi tapi tidak terlalu bagus untuk kesehatan. Air payau ini pun sangat susah sekali didapat karena harus menggali sumur itupun bisa saja air yang didapat masih air laut.

Menurut penduduk setempat binatang yang hidup disini terbagi dua yaitu ada yang hidup di laut dan hidup di darat. Binatang yang hidup di laut antara lain ikan dan binatang laut yang lainnya sedangkan binatang yang hidup di darat antara lain monyet, ikan gabus, dan binatang lain yang biasanya hidupnya di darat. Tapi karena daerah Pantainya yang sudah tercemar karena limbah – limbah pabrik yang berupa logam- logam berat yang ada di pantai tersebut akibatnya Banyak biota- biota laut yang mati akibat pabrik ini dan di pantai ini pun sudah terjadi abrasi jadi pantai ini sudah tidak indah lagi akibat adanya siring – siring yang ada di pinggir pantai dan di siring tersebut menjadi tumpukan sampah para penduduk yang ada disini.

beberapa contoh gambar kerusakan pantai akibat abrasi di pantai takisung:

1. siring yang dibuat untuk menahan abrasi

2.sampah berserakan akibat pantai menjadi tidak indah

3. siring batu membuat pantai takisung menjadi tidak indah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar